Senin, 06 Juni 2011

FF

ok ini ff q maaf klo ceritanya jelek dari segi bahasa,penggambaran dsb karena q masih amatiran soal beginian,,jadi hanya satu hal yang bisa q katakan terimakasih dah mau baca^.^

cast:
soeshine (sushine)-19,P
taemin-19,L
jinki/onew-20,L
key-19,P
jong-20,L
minho-L,19

*nama-umur,genre

_______________________________________________________


Tiga jam lebih soeshinee duduk mematung di bangku luar gedung seni universitas korea yang bercat putih pucat.Duduk di kursi yang rapuh dalam kepungan orang-orang yang hilir mudik mempersiapkan perayaan valentine.Ini kesekian kalinya soeshine harus menunggu teamin berjam-jam ketika janjian akan pergi bersama.Menunggu dan terus menunggu,menunggu tanpa kabar dan kepastian adalah pekerjaan yang paling sia-sia di dunia.
Hari itu udara sangat panas.Matahari sedikit demi sedikit mulai membakar dirinya.otak menjadi tak dapat berpikir jernih.Otak itu mengirimkan sinyal-sinyal kemarahan ke segenap pembuluh darah dan membuat hati soeshinee semakin terbakar,ingin rasanya soeshine menghantamkan kursi yang dia duduki ke jendela kaca gedung seni sampai pecah berkeping-keping dan mengacak-acak ornamen-ornemen valentine yang bertuliskan cinta,sambil berteriak "cinta!cinta!apa itu cinta?!apa ini yang dinamakan cinta?!tak adarasa saling menghargai!hari valentine bodoh!taemin bodoh!".Semuanya itu hanya dapat ditahan dan dipendam dalam dalam dihati soeshine,ketika mendengar suara seoran pria yang lembut menyapanya dan mendinginkan hatinya.


"annyeong,sedang apa kamu bengong sendirian ?"

"jinki oppa,ah..ah..aku sedang menunggu taemin oppa.sejak tadi dia belum datang.mmh apa oppa melihatnya?"tanya soeshine yang lemas dan tak bergairah karena dehidrasi mulai menyerang tubuhnya.

"1 jam yang lalu q melihat dia pergi keluar kampusi"jawab jinki polos

"benarkah itu oppa?"tangan soeshinee mengepal amarahnya memuncak kembali,

"ini buatlah dirimu lebih baik dengan ini."jinki langsung memberikan sebotol minuman dinggin menyadari amarah soeshine dan mencoba menenangkannya.

tentu saja tanpa segan-segan soeshinee langsung mengambil minuman itu dan meminumnya,gluk!gluk!gluk!haah!

"gomapseumnida ya oppa."jawab soeshine semakin lemas karna merasa sebotol minuman tidak dapat memadamkan amarahnya yang terbakar hanya menghilangkan rasa hausnya saja.

"cheon...."

"oppa boleh aku bertanya sesuatu kepadamu?"sambar soeshinee memotong perkataan jinki tanpa ragu-ragu

"mwo?"jawab jinki polos

''menurutmu apa cinta itu?"lanjutnya yang terus memandangi hiasan-hiasan valentine

"hm cinta ya?cinta itu sebenarnya adalah sebuah reaksi kimia yang terjadi di dalam tubuh kita yang disebabkan oleh hormon,contohnya hormon adrenaline dsb,yang membuat sang pesakitan cinta merasa ketagihan,jantung berdegug dengan cepatnya."jelas jinki mantap

"hah?!"
"bukan itu yang ku maksud."soeshine mencoba menegaskan

dahi jinki berkerut mulai berpikir,memaksa otaknya bekerja lebih keras mencari jawaban sesungguhnya.

"cinta...kata orang cinta itu buta,cinta pun akan membuat seseorang akan mengorbankan segalanya demi mendapatkan orang yang dia cintai.tapi menurutku cinta itu tidak buta tapi hanya memahami,bagiku cukup melihat orang yang kucintai bahagia maka aku pun akan bahagia....aaaaaaaah sudah ya aku tidak terlalu paham soal yang begituan.hm hari sudah mulai sore.ayo aku antar pulang?"jinki langsung mengulurkan tangannya dihadapan soeshinee.


"ne!"tanpa ragu-ragu soeshine menyambut uluran tangan tsb.soeshinee pun pulang dengan perasaan hampa tak menentu dan pikiran yang melayang jauh entah kemana.

_______________________________________________________


bulan berganti mentari lembar demi lembar pikiran khwatir terus memenuhi kepala soeshine tanpa henti,memikirkan taemin yang tak jua datang kemarin dan pertanyaan-pertanyaan yang menyelimuti hatinya tentang kelanjutan hubungan mereka.
soeshine yang tampak lelah,duduk bersandar di tembok koridor menuju gedung seni,matanya menatap lurus ke depan sehingga orang yang lalu-lalang di koridor tertangkap lurus pandangan matanya.
key yang terus memperhatiknya dari jauh mulai merasa khawatir,sebagai seorang sahabat dia tak tega melihat sahabatnya itu seperti orang yang sebentar lagi akan masuk rumah sakit jiwa dan mulai mendekati soeshine perlahan.


"apa kamu baik-baik saja?"tanya key

soeshine menatap terkejut ke arah key dan membuka matanya lebar-lebar tapi mulut soeshine terkatup tak ada jawaban.

"apa ini menyangkut taemin?"key mencoba bertanya lagi,tapi soeshine tetap diam seribu bahasa.

Key pun duduk disebelah soeshine mencoba memahami dan membaca apa yg sedang ada di dalam benak pikiran sahabatnya ini.

"kau tahu kadang cinta tak selamanya berjalan mulus,akan datang dimana kita akan merasakan sakit.sama halnya seperti sebatang coklat disatu sisi coklat itu akan terasa manis tapi disisi lain coklat itu akan terasa pahit."


"cinta pun tak seindah kelihatannya...kami tahu sebagai seorang pria kami sangat sulit dipahami...tapi aku yakin taemin tak bermaksud membuatmu terluka,"sambung jong kekasih key yang datang menghampiri dari dalam gedung seni.


Soeshine yang sejak tadi duduk terdiam mulai beranjak dari tempat yang dia duduki menarik kakinya,menegakkan punggungnya dan belalu begitu saja meninggalkan kedua sahabatnya itu,,


"aku merasa semakin terpuruk,aku tak tahu apa yang harus ku lakukan sekarang."batin soeshine

"soeshine..."panggil key,tak mampu menahan langkah kaki kebingungan soeshinee yang menghilang dibalik keramain kampus.


"yeobo..sudahlah aku yakin soeshinee akan baik-baik saja"ucap jong mencoba menentramkan hati key.


__________________________________________________________________________________________________


"onew hyung,kamu yakin akan berangkat ke jepang besok?" tanya minho kepada jinki yang berbaring disampingnya,keduanya berbaring diatas tempat tidur,mata mereka menerawang jauh,seolah tak berdaya.

"eum,memangnya kenapa?"

"hyung pergi ke jepang bukan untuk mengjar beasiswakan,tapi karna ingin melupakan soeshine?"tanya minho menyelidiki

"apa maksudmu ini,tentu saja aku pergi karna beasiswa,kau ini."jawab jinki dengan nada tidak serius dan selengean mencoba menutupi sesuatu.

"bohong!!!"erang minho beranjak dari tempat tidur

"jujurlah onew hyung,kau pergi ke sana karna soeshine,hyung berharap dengan pergi ke jepang bisa melupakan diakan?"

 "tidak juga"jinki tetap menjawab dengan santai mengangga semua hanya gurauan

"aaaaaah kau ini kenapa sih??lihat dirimu kau begitu menyedihkan,kau tahu hyung kau ini seperti apa?"amarah minho meledak seketika menarik tubuh jinki yang terkapar.

"aku tahu aku ini seperti apa.aku seperti cahaya bintang yang tersembunyi di balik awan dingin,tak bisa melakukan apa-apa hanya bisa diam.aku mencintainya tapi itu akan menjadi pengakuan yang menyakitkan sama seperti panah yang menancap di jantungku,tapi meskipun menyakitkan sampai mati aku tidak dapat menghapusnya.....minho aku tidak ingin memaksakan cintaku padanya"

"haaah terserah kau sajalah lama-lama aku bisa gila kalau terus menghadapimu,lakukan sesukamu,aku tidak akan pedulikanmu lagi."
minho pun keluar dari kamar jinki 
#brug# dan membanting pintu

sepeninggalan minho,jinki termenung:walaupun aku pergi sampai ke ujung dunia sekali pun aku tetap tidak dapat melupakannya karna dirinya sudah terjebak dalam hatiku,


__________________________________________________________________________________________________

jam menunjukkan pukul 7 malam,malam yang mendung mulai menyelimuti kota seoul.guntur dan kilat menyambar bumi silih berganti,cahaya bintang berubah hujan.soeshine hanya duduk termenung di depan jendela kaca rumahnya dan memandangi ponselnya.

tak ada kabar sama sekali,,setiap detik soeshine mencoba menghubungi tapi tak ada jawaban...

"sekarang semua harapanku kepadanya yang ku rajut selama ini sudah terkoyak tak bersisa,inikah akhir yang harus ku dapat,kenapa kau lakukan ini padaku,kau meninggalkan ku tanpa alasan dan kataa-kata"air mata kecewa terus membasahi pipinya

selama beberapa hari soeshine tak beranjak dari tempat duduknya.
selama itu pula taemin tak menghubunginya dan tak datang untuk menemuinya,dia seperti menghilang di telan bumi,lenyap begitu saja.

soeshine terus termenung dan berfikir


"aku tak tau apa sebenarnya yang terjadi padamu,tapi aku tidak boleh terus seperti ini,ayo dewasalah soeshine,,ada sebuah kehidupan yang harus terus kau jalani,kau harus terus menjalaninya walau tanpa taemin!!"

soeshine beranjak dari kamarnya dan kembali kepada kehidupan semulanya,menjalani hari seperti biasa,tanpa siapa pun di sampingnya,tanpa taemin dan tanpa jinki.

tamat 

maaf ya endingnya seperti ini q ga tau harus buat ending kaya apa...

tapi sebelum itu aku ada sebuah pesan untuk mu:

jika kamu sudah terkena panah cinta maka cinta itu akan terus hidup dalam hatimu,akan menjadi seperti oksigen dalam dirimu yang akan selalu kamu hirup dan tak mampu untuk kamu lepasskan.

walaupun aku tahu terkadang cinta menyakitkan seakan-akan menjadi lucifer dalam kehidupanmu tapi kamu harus tetap percaya cinta akan tetap menjadi pelindungmu dan akan terus memanggil namamu

so,jadikanlah dirimu seorang juliette yang akan membuat para romeo jatuh cinta. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar